Tuesday, January 29, 2013

TIK, dan Masa Depan Pendidikan Bangsa



IMPLEMENTASI TIK DALAM PENDIDIKAN BANGSA
Pendahuluan
Pesatnya perkembangan  teknologi, informasi dan komunkasi (ICT) telah mempengaruhi berbagai sektor kehidupan dewasa ini. Bahkan pemahaman tentang ICT seolah – olah menjadi pilar utama dalam kompetisi kehidupan di era globalisasi yang terus maju dan berkembang. Memahami ICT berarti kita akan mampu menguasai dunia, karena beragam informasi dan pengetahuan yang berkembang didunia ini bisa kita akses secara cepat dan menyeluruh melalui atau dengan memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut.
Dunia pendidikan sebagai wadah atau tempat untuk mencetak manusia unggul dan berprestasi haruslah mampu sejalan dengan perkembangan teknologi tersebut, agar senantiasa kwalitas dan mutu pendidikan akan terus terjaga sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karenanya memanfaat produk teknologi dalam sebuah sitem pendidikan adalah hal mutlak agar materi ajar yang disampaikan kepada peserta didik dapat diserap secara lebih mudah, lebih menarik, lebih bergairah serta efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
 Multimedia sebagai produk teknologi membuka potensi besar dalam perubahan cara belajar, cara memperoleh informasi dan sebagainya. Dengan perkembangan multimedia ini juga membuka peluang bagi para pendididik untuk mengembangkan sistem pembelajaran supaya menghasilkan hasil yang optimal. Demikian pula bagi peserta didik,dengan multimedia diharapkan mereka akan lebih mudah menentukan dengan cara apa dan bagaimana menyerap informasi yang disampaikan secara cepat dan efisien. Sumber informsi dan ilmu yang mereka peroleh tidak lagi hanya terpaku pada buku tetapi lebih luas dan beraneka ragam. Apalagi dengan adanya jaringan internet yang akan membuat kemudahan dalam memperoleh informasi yang diperlukan.
Proses belajar mengajar (PBM) seringkali dihadapkan pada materi yang abstrak dan di luar pengalaman siswa seharihari, sehingga materi tersebut menjadi sulit diajarkan guru dan sulit dipahami siswa. Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjelaskan sesuatu yang abstrak. Gambar dua dimensi atau model tiga dimensi adalah visualisasi yang sering dilakukan dalam PBM. Pada era informatika visualisasi berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan suara (audio). Sajian audio visual atau lebih dikenal dengan sebutan multimedia menjadikan visualisasi lebih menarik. Dalam hal ini komputer dengan dukungan multimedia dapat menyajikan sebuah tampilan berupa teks yang tidak monoton dan lebih menarik yang lebih interaktif. Tampilan tersebut akan membuat pengguna lebih leluasa memilih, menyaring, dan memahami pengetahuan yang ingin diketahuinya. Hasilnya komputer dapat mengatasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena komputer tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan instruksi, seperti yang diinginkan. Sebuah pepatah menyebutkan I hear I forget,I see I Know, I do I Understand.[1]
Dalam penelitian Computer technologi Reseach (CTR) bahwa (1) orang mengingat 20% dari apa yang dia lihat, (2) orang mampu 30% dari apa yang dia dengar (3) orang mampu mengingat 50% dari yang didengar dan dilihat (4) orang mampu mengingat 30 % dari yang didengar, dilihat, dan dilakukan[2].
Hal senada juga disampaikan oleh De Porter dalam penelitiannya, ia mengatakan bahwa manusia dapat menyerap suatu materi sebanyak 70% dari apa yang dikerjakan, 50% dari apa yang didengar dan dilihat (audio visual),sedangkan dari yang dilihat saja hanya 30%, dari yang didengar saja hanya 20%, dan dari yang dibaca hanya 10%[3]. Berdasarkan ini semua, maka kegiatan hands on(praktik secara langsung) dalam PBM harus tetap diutamakan. Kadang kala PBM dihadapkan pada materi yang tidak dapat dilakukan secara hands on. Misalnya suatu percobaan membutuhkan waktu lama, sedangkan waktu PBM terbatas atau benda sebenarnya sulit untuk diperlihatkan dan dieksplorasi oleh siswa. Pada saat seperti inilah diperlukan alat bantu pengajaran, salah satunya adalah pembelajaran berbasis multi media.

Pembahasan
A.  Pengertian Pembelajaran Berbasis Multi Media
a.         Pengertian Pembelajaran
Ada beberapa pengertian tentang pembelajaran, A. Thabroni sebagaimana dikutip oleh Seleman Hardi Y, dalam Jurnal Teknologi Pendidikan mendefinisikan bahwa
“Pembelajaran merupakan proses pengorganisasian sejumlah tujuan, metode dan alat serta penilaian sehingga satu sama lain saling berhubungan dan saling mempengaruhi sehingga menumbuhkan kegiatan belajar pada diri peserta didik seoptimal mungkin menuju perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan yang diharapkan.[4]

Sementara dalam definisi yang lain menyebutkan bahwa:
“Pembelajaran sebuah proses komonikasi antara peserta didik, guru dan bahan ajar.[5]
Dari dua defini diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pembelajaran merupakan suatu proses interkasi dan komunikasi secara aktif antara pendidik dan peserta didik serta konpenen pembelajaran lainnya yang mempengaruhi terhadap perubahan tingkah laku sesuai dengan tujuan pebelajaran yang telah ditetapkan.
b.    Pengertian Multi Media
Menurut Kamus Bahasa dan Sastra Indonesia, kata “Multi”  berati  Banyak, lebih dari satu, atau berlipat ganda.  sedangkan Media adalah “ Alat ” atau Sarana Komunikasi seperti, Koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk”. [6]
Selain itu, menurut Bovee  Media berasal dari kata “Medius” yang artinya tengah, perantara atau pengantar.[7]  Jadi media secara sederhana dapat kita artikan sebagai alat yang mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Dalam buku Sistem Informasi Multimedia Pendidikan, definisi Multimedia adalah kombinasi dari teks, foto, seni grafis, suara, animasi dan elemen-elemen video yang dimanipulasi secara digital.[8]
Dalam aktivitas sehari-hari sering kita menggunakan ada yang dinamakan Multimedia Interaktif dan Hypermedia. Multimedia interaktif itu adalah ketika anda mengizinkan pengguna akhir pemirsa dari proyek Multimedia serta mengontrol apa dan kapan elemen-elemen tersebut akan dikirimkan. Sedangkan Hypermedia adalah ketika anda menyediakan suatu struktur dari elemen-elemen yang terkait dimana pengguna dapat mengarahkannya maka, Multimedia interaktif dapat berubah menjadi Hypermedia. Orang yang membuat Multimedia menjadi bentuk yang memiliki makna disebut Pengembangan Multimedia. Peranti perangkat lunak, pesan-pesan dan isi yang ditampilkan dalam layar computer atau televisi bersama-sama membentuk sebuah proyek Multimedia.
Meskipun definisi Multimedia sangat sederhana, namun cara untuk menjalankannya sangat kompleks. Kita tidak hanya perlu memahami bagaimana setiap elemen Multimedia dibuat dan dapat bergerak, namun kita perlu mengetahui bagaimana cara menggunakan peranti dan teknologi computer multimedia untuk dapat menggabungkan semua elemen bersama-sama. Orang yang membuat multimedia menjadi bentuk yang memiliki makna disebut Pengembang Multimedia. Timbul pertanyaan, dimana Multimedia digunakan?
Multimedia dapat digunakan ditempat antara lain yaitu:

  • Multimedia dapat digunakan didalam Bisnis
  • Multimedia dapat digunakan di Rumah
  • Multimedia dapat digunakan di Tempat Umum dan
  •  Multimedia dapat digunakan di sekolah.

 Berdasarkan uraian diatas serta beberapa tempat penggunaan Multimedia maka, kelompok kami memilih penggunaan Multimedia di sekolah sesuai dengan pokok bahasan yang diberikan yakni Pembelajaran Multimedia di Sekolah.
c.    Pembelajaran Berbasis Multi Media
Pembelajaran multimedia adalah kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan, teks,grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link  dan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan, navigasi, brinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.[9]
B.   Peran, Fungsi Serta Manfaat Media Dalam Sebuah Proses Pembelajaran
a.         Peran  Media dalam Proses Pembelajaran
Menurut Hamalik sebagamana dikutuip oleh Rusman dkk mengatakan bahwa Media dalam proses pembelajaran mempunyai dua peranan yang sangat penting, yaitu:
1.    Media sebagai alat bantu mengajar atau disebut sebagai dependent media karena posisi media disini sebagai alat bantu (Efektifitas).
2.    Media sebagai sumeber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri atau disebut dengan independen media . independen media dirancang secara sistematis agar dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.[10]
Media yang digunakan dalam pembelajaran disebut Media Pembelajaran yang mempunyai fungsi sebagai perantara pesan dalam hal ini materi pelajaran kepada peserta didik. Media Pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat,yaitu:
1.    Penggunaan Media pembelajaran mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada peserta didik.
2.    Media pembelajaran harus  motivasi peserta didik untuk lebih giat belajar.
3.    Media Pembelajaran harus merangsang peserta didik untuk mengingat apa yang sudah dipelajarinya selain memberikan rangsangan belajar baru.
4.    Dapat mengaktifkan peserta didik dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong peserta didik untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.

b.        Fungsi serta manfaat Media dalam  Pembelajaran
Seperti yang telah dijelaskan dalam sub pembehasan terdahulu bahwa media mempunyai makna sebagai alat, atau pengantar pesan. Telepas definisi tersebut mengalami perkembangan yang terus bermunculan tetapi setidaknya kita dapat mengambil sebuah kongklusi terhadap fungsi media itu sendiri dalam proses pembelajaran. Dari beberapa letratur tentang definisi media dan disimpulkan bahwa Media mempunyai fungsi yang sangat jelas, yaitu memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan dapat mengefesienkan hasil belajar.[11]
Sedangkan ditinjau dari sisi manfaat dalam menggunakan multi media dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.    Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar
b.    Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata – semata komunikasi verbal melalui penuturan kata – kata oleh guru, sehingga peserta didik tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru harus mengajar setiap jam pelajaran.
c.    Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih difahami oleh peserta didik dan memungkinkan peserta didik mengusai tujuan pembelajaran secara lebih baik.
d.   Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dll.
C.      Jenis – Jenis Media Dalam Pembelajaran
Terdapat cukap banyak ragam media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, tetapi secara lebih sistimatis dan terperinci telah jelaskan oleh Rusman dalam bukunya, ia mengelompokkan lima jenis media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu :
1.      Media Visual, merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indra penglihatan yang terdiri dari atas media yang dapat diproyeksikan yang biasanya berupa gambar diam atau gambar brgerak.
2.      Media Audio, adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan para peserta didik untuk mempelajari bahan ajar. Contoh, program kaset suara dan perogram radio.
3.      Media audio Visual, yakni media yang merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Contoh, Vidio/televisi pendidikan, televisi intruksional dan program slide suara (Sound Slide)
4.      Kelompok media penyaji, yakni media kelompok yang teridiri dari tujuh jenis yakni: Kelompok kesatu, grafis,bahan cetak, dan gambar diam. Kelompok Kedua Media proyeksi diam. Kelompok Ketiga Media Audio. Kelompok Keempat media gambar Hidup. Kelompok kelima, media televisi dan Kelompok ke enam, Kelompok Multi media.
5.      Media objek dan media intaktif berbasis komputer. Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk penyajian melainkan melalui ciri fisiknya sendiri seperti ukurannya, bentuknya,beratnya, susunannya, warnanya, funsinya dan sebagainya. Sedangkan media intraktif berbasis komputer adalah media yang menuntut peserta didik untuk berintraksi selain melihat maupun mendengarkan. Contoh program intraktif dalam pembelajaran berbasis komputer.[12]
Rusman juga menegaskan bahawa dari kelima jenis media tersebut diatas adalah media yang  terakhir sebagai media dan sumber paling baik yang dapat digunakan sebagai sumber media komonikasi. Karena karakter utama dalam media ini adalah bahwa peserta didik tidak hanya memperhatikan media objek saja, melainkan juga peserta didik dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.
            Sedikitnya terdapa tiga interaksi dari media terakhir ini, Pertama menunjunjukkan peserta didik berinteraksi dengan sebuah program. Contoh peserta diminta mengisi blnko pada bahan ajar terprogram. Kedua peserta didik berinteraksi dengan media komputer, misalnya CD intraktif, simulator, laboratorium bahasa, Lab. Komputer dll. Ketiga mengatur peserta didik secara teraturd dan terprogram, misalnya dalam permainan yang sudah terprogram atau masalah yang melibatkan peserta didik dan mengharuskan mereka untuk mencari bagaiman mencari pemecahannya. Dalam hal tersebut peserta didik harus mampu beradaptasi dengan situasi yang ada atau yang timbul karena tidak ada batasan yang kaku mengenai jawaban yang benar.
D.  Media Sistem Pembelajaran Berbasis Multimedia
Beberapa media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran multimedia ini yakni melalui media audio,slide suara,video,multimedia interaktif maupun e-learning.Tentunya masing-masing media tersebut mempunyai kelemahan dan kekurangan masing-masing.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing media tersebut :
· Audio
Kelebihan menggunakan audio ini yakni siswa menjadi lebih imajinatif. Media ini sangat tepat digunakan untuk materi musik dan bahasa. Contohnya adalah radio dan kaset.
Namun kelemahannya, media ini merupakan media yang jalur komunikasinya hanya satu arah dan bersifat auditif , sehingga membutuhkan konsentrasi dalam pendengaran. Selain itu, pad kaset tidak tahan lama (mudah rusak)
· Slide suara
Kelebihannya slide suara di bawah kontrol guru ,dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai materi pembelajaran,Tahan lama (awet) dan Penyimpanannya mudah. Namun gambar yang lepas menjadikannya mudah hilang dan hanya menyajikan gambar diam.Memerlukan ruangan yang gelap, sehingga tidak ada aktifitas lain ,memerlukan peralatan proyektor slide dan kaset player yang harga peralatannya mahal dan suku cadangnya pun semakin susah didapatkan.
· Multimedia
Bersifat interaktif dan fleksibel,memberikan umpan balik pada siswa dan kemudahan mengontrol karena kontrol ada pada pengguna.
Kelemahannya hanya akan berfungsi untuk hal-hal sebagaimana yang telah diprogramkan, memerlukan peralatan (komputer) multimedia, perlu persyaratan minimal prosesor, memori kartu grafis dan monitor , perlu kemampuan pengoperasian, untuk itu perlu ditambahkan petunjuk pemanfaatan, pengembangannya memerlukan adanya tim yang professional, pengembangannya memerlukan waktu yang cukup lama .
· E-learning
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sudah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pada bidang Pendidikan, dampak yang muncul ialah kegiatan belajar dan mengajar yang dikenal dengan konsep e-Learning.
Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dengan menggunakan metode ini, kita dapat membuat materi pembelajaran, kuis, jurnal elektronik dan lain-lain.
Beberapa hal gambaran dan kelebihan tentang sistem pembelajaran ini, yaitu :
· 100% cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhadapan dengan dosen/guru.
· Sederhana, ringan, efisien, dan menggunakan teknologi sederhana.
· Mudah di Install pada banyak program yang bisa mendukung PHP. Hanya membutuhkan satu database.


Kesimpulan dan Saran
A.      Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dalam makalah ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa :
1.    Yang dimaksud dengan pembelajaran berbasi multi media adalah  kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan komputer untuk membuat dan menggabungkan, teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link  dan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan, navigasi, brinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi sehingga memudahkan mempengaruh perubahan perilaku seseorang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.    Media dalam proses pembelajaran mempunyai dua peranan yang sangat penting, yaitu: (1) Media sebagai alat bantu mengajar atau disebut sebagai dependent media karena posisi media disini sebagai alat bantu (Efektifitas). (2) Media sebagai sumber belajar yang digunakan sendiri oleh peserta didik secara mandiri atau disebut dengan independen media . independen media dirancang secara sistematis agar dapat menyalurkan informasi secara terarah untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dan fungsi dari pembelajaran berbasi multi media adalah memperjelas, memudahkan dan membuat menarik pesan pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru kepada peserta didik sehingga dapat memotivasi belajarnya dan dapat mengefesienkan hasil belajar. Dan adapun manfaat dari pembelajaran multi media adalah (a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar (b) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, (c) Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih difahami oleh peserta didik dan memungkinkan peserta didik mengusai tujuan pembelajaran secara lebih baik  (d) Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
3.    Bahwa Jenis-jenis media dalam pembelajaran adalah (1) Media Visual, (2) Media Audio, (3) Media audio Visual (media pandang dengar) (4) Kelompok media penyaji (5) media objek dan media intaktif berbasis komputer. 
4.  Media yang dapat digunakan dalam sistem pembelajaran berbasis multimedia ini adalah audio, slide suara, multimedia dan e-learning.

B.  Saran
Dari pembahasan diatas penulis dapat memberikan saran agar pembeljaran berbasis multimedia dapat terimplementasi dengan baik sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran tersebut diapai dengan baik pula, adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut :
1.       Setiap penyelenggara pendidikan harus lebih peka dan terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya terhadap perkembangan teknologi terutama yang menyangkut ICT agar pelaksanaan dan pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran bisa berjalan dengan baik sesuai dengan laju zaman yang terus berkembang pesat.
2.      Kepada pemerintah hendaknya terus mendorong pelaksanaan pembelajaran berbasis Multimedia dalam setiap jenjang dalam pembelajaran.
3.      Dan kepada peserta didik hendaknya megapresiasi terhadap hadirnya multimedia sebagai saran pembelajaran dan harus mampu beradaptasi dan mengakrabkan diri dalam memanfaatkan media – media pembelajaran yang yang ada.


DAFTAR RUJUKAN
Diana Nomida Musnir Prof. Dr. dkk, “Sistem Informasi Multi Media Pendidikan”  Program study Teknologi Pendidikan PPs. UNJ, TT.


Proram KBBI Offline 1.3. Tanpa Halaman

Rusman, Dr.  M.Pd, “Pebelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan KomunikasiRajawali Press. Th.2011

Seleman Hardi Yahawi, “Jurnal Teknologi Pendidikan Program study Teknologi Pendidikan. Th.2009

www. Multimedia.com

[1] http://little-amenk.blogspot.com/2009/05/pengaruh-sistem-pembelajaran-berbasis.html
[2] www. Multimedia.com

[3] ibid
[4] Seleman Hardi Yahawi, “Jurnal Teknologi Pendidikan Program study Teknologi Pendidikan. Th.2009. hal, 175
[5] Dr. Rusman, M.Pd, “Pebelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan KomunikasiRajawali Press. Th.2011, Hal. 60
[6] Proram KBBI Offline 1.3. Tanpa Halaman
[7] Ibid, Hal 60
[8] Prof. Dr. Diana Nomida Musnir dkk, “Sistem Informasi Multi Media Pendidikan”  Program study Teknologi Pendidikan PPs. UNJ, TT, Hal.2
[9][9] Ibid. Hal 60
[10] Dr. Rusman, M.Pd, “Pebelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan KomunikasiRajawali Press. Th.2011, Hal. 60
[11] Ibid. Hal. 65                           
[12] Ibid, Hal 63